Siap-Siap! RI DekatiPucuk Produksi Batu Bara

Keinginan batu bara asal dari Indonesia di tahun ini diprediksikan alami pengurangan. Ini bersamaan dengan pelemahan keinginan dari China dan India yang disebut negara tujuan khusus export paling besar Indonesia.
Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association (IMA) Hendra Sinadia menjelaskan jika pelemahan keinginan itu terjadi karena ke-2 negara itu tengah mengusahakan untuk tingkatkan konsumsi energi dalam negeri.

“Production Indonesia saya tidak tahu apa peak di tahun kemarin, tetapi memang trendnya pada tahun 2025 ini akan alami pengurangan dibanding tahun sebelumnya. Nach ini karena sudah pasti pasar permintaannya menurun di Tiongkok dan India, mereka boosting domestic consumption,” tutur Hendra dalam sesion dialog penyeluncuran laporan The Energy Shift Institute “Coal in Indonesia: Paradox of Strength and Uncertainty”, diambil Rabu (18/6/2025).

Walau demikian, Hendra mengutamakan jika dalam jangka panjang, peranan batu bara untuk sumber energi dalam negeri masih lumayan penting. Ditambah, pemerintahan memiliki sasaran dalam merealisasikan swasembada energi.

“Kita relatively masih lumayan panjang cuma untuk penuhi kebutuhan lokal, apalagi di asta cita pemerintahan, swasembada energi ini adalah satu diantara fokus,” ucapnya.

Disamping itu, Hendra mengutarakan jika sekitaran 98-99% export batu bara Indonesia diperuntukkan ke beberapa negara di teritori Asia. Oleh karenanya, dia pastikan kemelut yang terjadi di Timur tengah atau perselisihan India-Pakistan diprediksi tidak berpengaruh krusial pada performa export.

“Sehingga kita banyak mendapatkan pertanyaan satu dua ini hari berkenaan perselisihan di Timur tengah, bagaimana efeknya pada batu bara Indonesia, sudah pasti minimal impact ya. menjadi less impact lah begitu ya,” ucapnya.